Program Peningkatan Kompetensi Dosen Vokasi : Sebuah Jalan Meniti Ilmu, Menapak Langkah di Negeri Paman Sam

Program Non Degree Peningkatan Kompetensi Dosen Vokasi tahun 2023 telah resmi dibuka. Program ini merupakan salah satu program kerja unggulan dari Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi (KLSD-PTV), yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi, wawasan, dan pengetahuan dosen terkait perkembangan dan dinamika industri dalam wadah ekosistem Perguruan Tinggi khususnya Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi. Alhamdulillah, tahun lalu tepatnya pada November 2022 saya menjadi salah satu peserta yang lolos seleksi dan mendapatkan beasiswa untuk megikuti kegiatan Pelatihan di Perguruan Tinggi Luar Negeri. Program yang saya ikuti adalah pelatihan dan magang bersertifikat di University of Rhode Island, sebuah Universitas negeri terkemuka di negara bagian Rhode Island, USA. Ini adalah jejak langkah saya yang pertama kali ke Negeri Paman Sama, jauh? Iya. Hampir 24 jam perjalanan dengan pesawat terbang, mengitari setengah putaran bola dunia. Tapi bahagianya sungguh terasa sejak awal melihat nama saya tertulis di daftar peserta yang lolos seleksi. Sungguh, mimpi yang bisa jadi nyata itu rasanya nikmat sekali. Saya sering bermimpi melihat dan memegang daun maple, saya pikir mungkin masih dalam waktu yang lama, namun siapa sangka ternyata kenyataan  datang lebih cepat dari yang saya bayangkan. Sebagai bukti saya diterima di Universitas tujuan, saya mendapat Letter of Acceptance dari University of Rhode Island.

: Program Peningkatan Kompetensi Dosen Vokasi : Sebuah Jalan Meniti Ilmu, Menapak Langkah di Negeri Paman Sam

Nah, berhubung Program yang sama telah dibuka di tahun ini, teman-teman bisa update informasi melalui Instagram Kelembagaanvokasi dan untuk pendaftaran melalui tautan https://www.sertifikasimagang.vokasi.kemdikbud.go.id. Beberapa hal yang merupakan pengalaman saya saat persiapan dan pelaksanaan kegiatan di tahun lalu bisa jadi pertimbangan teman-teman.

: Program Peningkatan Kompetensi Dosen Vokasi : Sebuah Jalan Meniti Ilmu, Menapak Langkah di Negeri Paman Sam

Luruskan niat dan minta izin

Saat pertama kali mendapat informasi tentang kegiatan ini, hal pertama yang saya lakukan adalah memantapkan dan meluruskan niat mengapa saya ingin ikut kegiatan tersebut. Buat saya ini penting, sebab apapun yang akan kita dapatkan di tempat tujuan kita nanti sangat bergantung dengan niat kita sedari awal. Upayakan niat tersebut sejalan dengan tujuan utama kegiatan tersebut dilaksanakan. Selanjutnya setelah niatnya mantap, saya langsung minta izin suami untuk mendaftar, izin mendaftar yaaa, bukan ijin berangkat. Izin suami (atau orang tua bagi yang belum menikah) akan mempengaruhi keseluruhan kegiatan yang kita ikuti. Percuma kan ya berangkat untuk belajar tapi gak dapat ridho suami/orang tua.

Persiapkan persyaratan dengan teliti dan lebih awal

Berpartisipasi dalam suatu kegiatan apalagi yang memerlukan tahapan tertentu dalam pendaftarannya, misalnya ada seleksi administrasi maka penting sekali untuk membaca dan mempersiapkan secara detail segala hal yang menjadi persyaratan. Jika ada hal-hal yang kurang dipahami maka jangan takut atau malu untuk bertanya. Penting juga untuk mempersiapkan persyaratan lebih awal, apalagi jika jenis pelatihan yang akan diikuti atau dipilih tujuannya luar negeri maka teman-teman akan membutuhkan persyaratan yang lebih banyak, seperti persyaratan kemampuan Bahasa Inggris, dokumen paspor yang mana kedua dokumen ini tidak bisa didapatkan secara tiba-tiba dalam waktu singkat. Jangan sampai teman-teman gagal mendaftar karena tidak memenuhi persyaratan. Ngomong-ngomong tentang persyaratan kemampuan Bahasa Inggris, saat mendaftar saya menggunakan nilai Bahasa Inggris dari Duolingo English Test (DET), syukurnya ini dapat diterima oleh penyelenggara mapun universitas tujuan pelatihan. DET ini saya ikuti secara online. Berhubung tes dilakukan secara online maka penting untuk memastikan koneksi internet yang bagus. Saya dan keluarga menggunakan layanan IndiHome, baik untuk keperluan internet di ponsel dan laptop maupun untuk siaran televisi.

Update informasi, jalin komunikasi dan rajin ikut sosialisasi

Selama persiapan dan pelaksanaan penting sekali untuk terus menjaga komunikasi dengan panitia penyelenggara, peserta lainnya maupun pihak lain yang berkepentingan seperti pihak kampus, LLDIKTI (karena saya berasal dari Perguruan Tinggi Swasta jadi saya perlu izin tertulis dari LLDIKTI). Percayalah bahwa akan banyak sekali hal-hal tak terduga yang harus disiapkan dalam waktu singkat. Dalam seminggu dua minggu menjelang keberangkatan ada banyak sekali pertemuan-pertemuan secara online yang harus diikuti, kadang siang, sore, bahkan malam hari. Lagi-lagi saya bersyukur karena sejak lama telah menggunakan layanan internet dari IndiHome. Pertemuan-pertemuan menggunakan aplikasi zoom dapat berjalan lancar tanpa masalah, memang gak salah pilih menggunakan Internet Provider milik Telkom Indonesia.

Persiapan Biaya, fisik, dan mental

Terakhir tapi gak kalah penting adalah persiapan biaya, fisik, dan mental kita. Teman-teman perlu ingat, meskipun program ini dibiayai penuh (alias gratis), tapi tetap saja kita harus mempersiapkan sejumlah uang untuk keperluan yang tidak ditanggung, maupun untuk biaya yang harus kita keluarkan terlebih dahulu dan diganti kemudian. Contohnya, karena pelatihan yang saya pilih adalah keluar negeri, saat itu tujuan programnya ke Amerika Serikat, maka saya harus membuat VISA US dan ini harus kita bayar di awal (diganti kemudian), ditambah lagi biaya perjalanan dan akomodasi selama pengurusan visa tidak termasuk dalam biaya yang ditanggung, perlu juga mempersiapkan dana talangan kalau-kalau biaya hidup (living allowance) belum dicairkan hingga waktu keberangkatan tiba. Tentang fisik dan mental, juga harus disiapkan. Perjalanan jauh serta kegiatan yang cukup lama (saat itu program yang saya ikuti waktunya 15 hari, ditambah 4 hari di perjalanan) membutuhkan kesiapan fisik yang baik, jangan sampai teman-teman tiba di lokasi jadi gak bisa melakukan apapun karena sakit, bawa obat-obatan penting dan juga herbal seperti produk tolak angin yang mantap banget buat diminum di cuaca ekstrim (saya tiba di Rhode Island saat Fall menjelang winter, suhunya sekitar 1-3 derajat Celcius). Sedangkan kesiapan mental, khususnya teman-teman yang gak pernah jauh dari keluarga, pastikan kalau teman-teman bisa beradaptasi di tempat tujuan, oh iya ngomong-ngomong soal mental, hari ke-4 di Rhode Island saya sempat nangis dan mengadu ke suami karena jarang makan sayur, karena sarapan dengan oat, roti-rotian, dan protein seperti telur dan sosis kalkun tiap hari saya gak sanggup, saya kangen sayur-sayuran murah dan beragam yang ada di Indonesia. Makan tanpa sayur itu hambar.

Sekian dulu ya yang bisa saya bagi. Nanti saya akan cerita lebih banyak lagi. Alhamdulillah Internet Provider yang saya pakai selalu setia menemani, ya karena jaman sekarang kita butuh informasi yang cepat dan semua bisa didapat kalau layanannya tersedia. Telkom Indonesia sangat peduli kebutuhan kita dengan menyiapkan layanan yang sangat berkualitas dan bisa menjangkau banyak wilayah.

Pose di samping van yang setia antar jemput setiap hari (Sumber: Koleksi Pribadi)
Hari pertama, berfoto di Bay Campus University of Rhode Island (Sumber: Koleksi Pribadi)

Semoga apa yang saya tuliskan ini bisa bermaanfaat buat teman-teman, khususnya para dosen yang akan mendaftar di program ini. Jangan pernah takut untuk mencoba ya.

Author: diyahifada

A daughter, an aunty, a longlife learner, left my heart in Makassar and Bandung. Currently living in Mataram, West Nusa Tenggara.

2 thoughts on “Program Peningkatan Kompetensi Dosen Vokasi : Sebuah Jalan Meniti Ilmu, Menapak Langkah di Negeri Paman Sam”

Leave a comment